Mitos & Tips Bisnis Toko Online

Mitos & Tips Bisnis Toko Online
Statistik terakhir memperkirakan jumlah pengguna internet Indonesia sekitar 30-45 juta pengguna.
Angka ini meyakinkan pelaku bisnis internet akan peluang yang cerah di masa mendatang. 
Mengingat angka tersebut hanya mewakili kurang lebih 13 persen dari angka populasi, potensi pertumbuhan masih sangat terbuka lebar.
Melihat apa yang telah terjadi di belahan barat bumi ini, cukup untuk menggambarkan, sekaligus menjanjikan berbagai macam peluang yang bisa terjadi dengan media digital ini.
Tidak heran dalam 2 tahun terakhir mulai banyak bermunculan situs-situs lokal, baik swasta atau BUMN, yang mulai menyasar sektor perdagangan maya (e-commerce).
Peluang ini juga tidak dilewatkan oleh para pengusaha kecil dan menengah (UKM) untuk mulai mengadopsi media internet sebagai kanal pemasaran, atau bahkan media utama dalam menjalankan bisnisnya.

Di sela maraknya kabar gembira akan peluang usaha lewat internet, mulai tumbuh mitos atau asumsi baru yang sering disalahartikan. Berikut ini adalah beberapa mitos atau anggapan tentang bisnis online yang kiranya kurang pas atau sering disalahpahami.

1. Bisnis Online itu Murah 
Asumsi yang paling difavoritkan orang adalah anggapan bahwa memulai sebuah bisnisonline itu murah, alias tidak memerlukan biaya yang banyak.
Anggapan ini tidak salah, meskipun juga tidak benar seluruhnya. Untuk memulai sebuah tokoonline memang tidak diperlukan biaya sebesar menyewa stan di mal mewah di pusat kota. Maka biaya yang dikeluarkan tidak seharusnya sebesar bisnis toko nyata.

Namun, menjalankan sebuah toko online, layaknya sebuah bisnis pada umumnya, tidaklah jauh berbeda.
Untuk mencapai suatu kesuksesan, bisnis online masih melibatkan faktor-faktor umum, seperti modal usaha, biaya operasional, strategi pemasaran, dan banyak lagi. Tentunya ini menuntut biaya yang lumayan, tergantung gebrakan yang akan dilakukan.

Selain itu, dalam bisnis online, Anda juga akan berurusan dengan dunia teknologi.
Anda patut bersyukur bila Anda mengerti semua seluk beluk Internet dan cara kerjanya, termasuk cara-cara untuk memulai dan merawat sebuah toko online. Untuk memahaminya, mungkin bisa dilakukan dengan mencari informasi atau konsultasi sebanyak mungkin.
Namun, apakah Anda bisa melakukan semuanya dari awal sampai akhir? Suatu saat juga diperlukan satu orang yang ditugasi khusus untuk mengawasi kinerja toko online ini. Ini adalah satu tenaga kerja yang tidak dibutuhkan di toko nyata.

Intinya, biaya yang dikeluarkan sangatlah relatif, sesuai dengan kebutuhan Anda.
Apabila Anda puas dengan tampilan toko minimal, untuk menjual 10 item per hari, dengan biaya yang cukup untuk sekadar menutupi biaya operasional, tentu saja tidak diperlukan banyak biaya. Namun, bila Anda berusaha mencapai sebuah bisnis sukses dengan omset miliaran rupiah per bulan, janganlah menganggap remeh faktor biaya.


2. Mulai Saja dengan Domain Gratis
Banyak yang berpikir domain gratis bisa dijadikan alternatif untuk menghemat biaya. Tapi percayalah, bila Anda tidak mampu membeli domain dengan harga 100 ribu per tahun, janganlah memulai sebuah bisnis, apalagi toko online.

Jangan meremehkan sebuah nama domain, karena ini merupakan mata rantai paling utama yang menggabungkan semua elemen bisnis online Anda, mulai dari nama, alamat, merek, citra perusahaan, atau alamat e-mail. Keseragaman dari keseluruhan elemen tersebut akan membentuk citra tersendiri, dan mempermudah pelanggan untuk berkomunikasi dengan Anda.

Selain itu, domain gratis biasanya juga memiliki beberapa kelemahan. Misalnya tampilan iklan di halaman situs Anda. Ini bukan hanya mengganggu, tapi juga akan "merusak" citra perusahaan (mengesankan "kurang mampu").
Belum lagi domain gratis yang juga sering disalahgunakan oleh spam bot, untuk menyebarluaskan konten yang tidak sesuai aturan. Akibatnya, domain Anda bisa dianggap sebagai salah satu bagian dari para spammer dan akan diperlakukan dengan tidak seharusnya.

Karena itu, pastikan bahwa nama domain telah terdaftar dengan nama Anda pribadi, atau nama perusahaan.
Untuk urusan administrasi dan teknis, biasanya penyedia layanan domain registrar bisa membuatkan sub-account. Ini akan memperbolehkan tim atau staf Anda mengutak-atik domain settings, tanpa mengambil alih kepemilikan. Apabila domain sudah di tangan, pemilik bisa saja berpindah dari layanan satu ke lainnya, tanpa ada kekangan.


3. Cukup di Facebook Saja
Banyak pengguna internet Indonesia yang bergabung di situs pertemanan seperti Facebook. Hal ini akan menarik minat pemilik toko online untuk memasarkan barangnya di Facebook.
Sebenarnya pemikiran dan strategi ini normal saja. Tapi, sangat disayangkan, banyak pemilik toko online tidak lagi peduli untuk membangun situs toko online-nya.
Alasannya beragam. Selain menghemat biaya, pemilik toko online beralasan untuk mengurangi kebutuhan tenaga kerja yang akan menangani setiap situs.
Alasan ini mungkin masih tampak masuk akal dalam jangka pendek. Namun, bila bisnis sudah mulai berkembang, hal sepele ini malah akan menguras tenaga.

Selain itu, juga perlu diketahui bahwa Facebook sebagai sebuah situs pertemanan sosial, tidak seharusnya digunakan untuk berjualan.
Memang ada layanan Facebook Fan Page yang bisa digunakan. Namun layanan ini tidak sepenuhnya dirancang untuk bertransaksi, termasuk menangani proses pembayaran, menempatkan order, memantau stok, ataupun memberitahu bahwa barang telah dikirim.
Selain itu, nama domain yang digunakan juga masih merupakan bagian dari Facebook. Ini tentu saja bukan berada di bawah kuasa pemlik toko online.
Cukup dengan sedikit perubahan kebijakan dari Facebook, bisnis yang Anda rintis dari nol bisa hancur dalam waktu singkat. Jadi secara tidak langsung, bisnis Anda sudah di ujung tanduk.
Belum lagi risiko keamanan yang akhir-akhir ini sering terjadi, yaitu akun Facebook yang diambil alih oleh orang lain. Sebabnya bisa karena kelengahan pemilik akun, atau pun tingkat keamanan situs Facebook yang dipertanyakan.

Sebuah toko online yang dirancang dengan benar, sudah seharusnya menghemat waktu dan tenaga karena dilengkapi dengan feature pemantauan stok dan neraca keuangan.
Banyak penjual di Facebook yang bisnisnya mulai ramai, kini mulai menggunakan SMS untuk memberitakan pengiriman barang. Juga masih banyak aktivitas lainnya yang seharusnya bisa berjalan otomatis. Namun, karena tidak menggunakan landasan yang tepat, di kemudian hari, aktivitas ini malah memperlambat kinerja perusahaan.

4. Semua Bisa Dikerjakan Sendiri
Untuk membangun sebuah toko online yang sempurna, diperlukan banyak keahlian dan pengalaman, mulai dari pemahaman teknologi, penerapan desain, dan perhatian terhadap faktor keamanan.
Ini belum termasuk keahlian bisnis lainnya, seperti strategi pemasaran, pembukuan dan keuangan, serta tenaga kerja. Karena itu, tidak ada manusia super yang bisa dan ahli dalam semua hal.

Pada kenyataannya, karena keterbatasan biaya (sehingga biaya toko online kerap disebut "murah" seperti poin nomor satu), banyak orang cenderung untuk mencari tahu dan melakukan semua pernak-pernik persiapan toko online sendiri, dari awal sampai akhir.
Jadi, mereka hebat dalam mempersiapkan toko online, namun telah menghabiskan waktu yang sangat berharga untuk belajar programmingweb design, menyiapkan server, dan sebagainya. Bukankah waktu seharusnya digunakan untuk menjalankan bisnis?

Untuk mengatasi masalah ini, biasanya pemilik toko online bisa menyewa seorang konsultan atau profesional yang telah berpengalaman. Tentunya ada biaya yang harus dikeluarkan (biasanya bertarif premium) khususnya jika pemilik toko menginginkan hasil yang memuaskan.
Salah satu solusi ekonomis adalah menggunakan aplikasi siap pakai, seperti toko online siap pakai dengan pilihan template desain yang menawan. Dengan nama domain yang sudah menjadi milik Anda sepenuhnya, Anda bebas berpindah layanan atau solusi, tanpa mengorbankan nama bisnis.
Tampilan atau mesin boleh berganti, namun pelanggan tetap menggunakan nama domain yang sama sebagai referensi tetap.


5. Saya Tidak Butuh Seorang Designer
Hal teknis kadang cenderung lebih penting, daripada urusan desain. Bila sebuah situs tidak bisa diakses karena masalah teknis, sudah pasti situs itu gagal memenuhi fungsinya. Sementara peranan desain masih dipandang sebelah mata, karena kegagalan dalam tampilan tidak terasa langsung imbasnya.

Dasar pemikiran ini membuat peranan seorang designer web toko online menjadi terabaikan. Bahkan banyak developer yang cenderung merangkap sebagai seorang designer dengan membangun toko online dari awal.
Padahal, tampilan situs tidak untuk dianggap remeh, karena yang dilihat pengunjung dari awal sampai akhir bukanlah kode-kode programming. Sebaliknya, urusan desain juga cenderung mengundang penilaian yang subyektif. Jadi programmer atau designer macam apa yang bagus, atau memenuhi kebutuhan pengguna?

Gampangnya, cobalah untuk menilai sebuah tampilan situs toko online Anda dari sisi penyajian informasi yang jelas dan kenyamanan dalam penggunaan, bukan semata-mata dari segi artistik.
Karena itu, coba tanyalah pada diri sendiri dan beberapa orang teman, apakah situs yang dibuat sudah cukup memudahkan mereka mencari barang yang diinginkan.

Seorang designer andal akan berangkat dari suatu masalah dan berusaha menyajikan solusi untuk memecahkan masalah tersebut. Ini berbeda dengan seorang artis yang cenderung susah ditebak dan lebih mementingkan nilai seni suatu karya.

6. Gunakan Solusi Open Source Siap Pakai
Aplikasi open source semakin marak akhir-akhir ini, berkat dukungan komunitas yang begitu kuat.
Konsep open source bisa diibaratkan sebagai peranti lunak yang dibangun bersamaan oleh komunitas dan pada umumnya tidak memungut biaya pemakaian, walaupun untuk keperluan komersial.

Untuk kebutuhan toko online, banyak solusi open source yang ditawarkan. Mulai darioperating system server hingga aplikasi toko online. Janganlah ragu akan kualitasnya walaupun aplikasi open source umumnya gratis.
Pada dasarnya, solusi open source merupakan pilihan tepat untuk menangani kebutuhan umumnya. Namun kadang kala, karena tuntutan jenis produk, solusi siap pakai tidak bisa langsung digunakan tanpa melalui penyesuaian.

Perlu diketahui, memakai solusi yang telah siap pakai juga mengakibatkan berkurangnya kebebasan atau fleksibilitas di kemudian hari. Oleh karena itu, jangan asal memilih solusi tiap pakai, tanpa memikirkan exit strategy.


7. Wordpress untuk Segalanya
Wordpress awalnya lahir sebagai sebuah blogging platform yang sangat mudah digunakan.
Dengan perkembangannya yang pesat, dan dukungan komunitas yang kuat, banyak pilihanplugin yang membuat CMS ini semakin populer. Bahkan beberapa plugin bisa menjadikan Wordpress sebagai online catalogue, lengkap dengan aneka feature dasar lainnya, seperti Search Engine Optimization.

Perlu juga diketahui bahwa masalah pembayaran online merupakan suatu ganjalan terberat dalam industri e-commerce Indonesia. Tanpa layanan pembayaran secara elektronis, transaksi online tidak akan berjalan mulus dan toko online tidaklah pantas disebut sebagai toko online, melainkan hanyalah sebuah katalog elektronik.

Selain masalah transaksi, solusi e-commerce yang tepat sudah seharusnya bisa memantau stok, mengatur neraca secara real-time, sekaligus menampilkan beberapa feature otomatis yang sangat memudahkan pengoperasian sebuah toko online. Tanpa feature tersebut, solusi ini masih jauh dari optimal.
Pilihlah plugin yang benar, mengakomodasi kebutuhan bisnis Anda sekarang, dan memiliki fleksibilitas untuk berkembang di masa depan.


8. Tidak Perlu Bayar Iklan Ekstra
Pada dasarnya, sebuah toko online tidak tampak di mata. Jadi kehadirannya tidak bisa dirasakan oleh indera kita secara langsung (tanpa bantuan perangkat komputer dan layanan internet).
Perbedaan ini juga pada gilirannya akan menambah pekerjaan rumah kita karena kita harus lebih giat mempromosikannya. Konsep toko online yang tadinya bersifat murah, kini mulai dijejali dengan biaya-biaya, termasuk biaya pemasaran dan iklan ekstra.

Beberapa toko online sangat mengandalkan Google sebagai sumber untuk meningkatkan pengunjung, sebagian dengan cara menata dan mengakali kata kunci. Ini membutuhkan keahlian yang perlu dipelajari.
Nah, kita dihadapkan lagi dengan pertanyaan sebelumnya, yaitu apakah akan mengerjakan ini sendiri atau menyewa jasa profesional? Apakah sumbangan Google sudah cukup memuaskan?

Selain SEO, trik pemasaran terpopuler kedua adalah "word of mouth". Ini dilatarbelakangi oleh alasan gratis, bukan karena faktor efisiensi.
Perlu diingat bahwa aktivitas marketing tidak hanya berupa omongan dari mulut ke mulut, tapi juga berupa banyak strategi lain. Bahkan pemasangan iklan berbayar di Google atau Facebook bisa mempercepat proses "word of mouth" nantinya. Bukankah sebuah produk harus diperlihatkan dahulu, baru pantas dibicarakan?

Kesalahan yang umum dilakukan bukan terletak pada pemilihan strategi, tapi karena tidak adanya upaya untuk mengimbangi aktivitas yang satu dengan kampanye lain yang kiranya bisa mempercepat proses viral.


9. Sedikit Spam Itu Wajar
Kadang karena putus asa untuk mencari pelanggan, pemilik toko online tidak sungkan melakukan spamming.
Betul! Spamming merupakan satu tingkah laku paling menyebalkan di dunia maya. Beberapa penyebar spam cenderung bersikap masa bodoh dan menganggap spam itu wajar, dengan alasan "hanya numpang lewat, andai saja berminat".

Secara teori, segala bentuk pengiriman informasi secara elektronis tanpa persetujuan penerima berita, bisa dianggap spam. Yang dirisaukan bukan hanya tingkah laku yang tidak benar ini, tapi juga kemungkinan rusaknya citra bisnis online yang baru mulai dibangun.


10. Tidak Perlu Membuka Toko Nyata
Dari awal artikel ini, kita selalu membahas tentang toko online di dunia maya. Apakah kehadiran sebuah toko nyata masih dibutuhkan, atau setidaknya bermanfaat bagi bisnis Anda secara keseluruhan?

Jumlah pengguna internet di Indonesia telah tumbuh begitu pesat. Namun angka ini masih belum mencapai titik kritis. Akibatnya, sebuah bisnis tetap bisa berjalan hanya mengandalkan situs online.
Namun, faktor budaya masyarakat Indonesia yang cenderung masih tradisional membuat tuntutan untuk membuka toko nyata tetap masuk akal.

Dengan adanya kombinasi toko online dan toko nyata, diharapkan ini bisa menambah kepercayaan penjual untuk melakukan transaksi secara online. Setidaknya, penjual bisa mendirikan toko nyata bagi pengunjung lokal, tapi tetap mampu melayani pelanggan dengan cakupan yang jauh lebih luas via toko online.

Menjalankan sebuah bisnis toko online memang terkesan lebih murah untuk dimulai, tetapi setelah itu juga perlu biaya tambahan dan pengetahuan lain.Walaupun total biaya yang dikeluarkan pada awalnya tidak sebesar yang diperlukan untuk mendirikan sebuah toko nyata, masih tetap diperlukan tingkat keseriusan yang sama.
Ini termasuk alokasi anggaran iklan, operasional, dan lain sebagainya, layaknya sebuah bisnis di dunia nyata.
Bila tidak mengerti benar langkah yang sepantasnya diambil, cobalah untuk bertanya atau meminta rekomendasi dari pelaku bisnis terdahulu.

Selamat mencoba dan semoga sukses!

Artikel lain yang mungkin Anda sukai :
10 Aplikasi Top Bikin Toko Online Gratisan
10 fakta menarik yang Anda tidak tahu tentang Internet
24 Jejaring Sosial Asli Buatan Indonesia
Masa Depan e-Learning, Kesempatan Untuk Belajar Lebih Cepat dan Efisien
Orang Jepang Tidak Banyak yang Menjadi Anggota FaceBook
Apa Itu Firewall dan Bagaimana Cara Mengatur Setting Firewall
Google Drive, Layanan Simpan Data Gratis Hingga 5 GB Melebihi Dropbox
Google, Microsoft, Amazon, dan lain-lain berebut top-level domain baru seperti .app, .xbox dan .book