Showing posts with label jepang. Show all posts
Showing posts with label jepang. Show all posts

Orang Jepang Tidak Banyak yang Menjadi Anggota FaceBook

Tahun 2008 Mark Zuckerberg membuat aplikasi bahasa Jepang untuk menarik lebih banyak peminat FB dari negeri sakura. Ternyata harapan itu tidak terpenuhi. Memang sebagian besar warga Jepang sangat tidak terbiasa dengan aplikasi berbahasa Inggris. Tetapi ketika YouTube membuat aplikasi berbahasa Jepang, berbondong-bondong orang Jepang mengupload video ke sana. YouTube relativ lebih disenangi dibandingkan dengan FB. Ternyata bahasa bukan kendali utama bagi menjamurnya FB di Jepang.

Untuk menjadi anggota FB, kita diharuskan mengisi data-data pribadi yang nantinya dicantumkan kepada orang yang menjadi teman kita. Sementara YouTube cuma mensyaratkan nama (itupun tidak perlu nama asli) dan alamat email . Di sinilah masalahnya. Sebagian besar orang Jepang tidak mau memperlihatkan data dan kehidupan pribadinya kepada banyak orang. Sebagai contoh, dengan memperlihatkan tanggal, bulan dan kelahiran kita, dipercaya dapat digunakan untuk mengetahui karakter kita yang sangat berbahaya apabila digunakan untuk kepentingan tidak baik.

Selain itu, orang Jepang juga tidak terlalu suka menonjolkan jati dirinya di hadapan orang banyak. Mereka terbiasa hidup berkelompok dan bekerja juga dalam kelompok. Kita mungkin kenal dengan produk walkman, tapi kita tidak tahu siapa penemunya, kecuali dari Sony Corpporation. Juga tamagochi yang terkenal itu, oleh perusahannya, sang penemu mendapat perlakuan sama dengan pegawai lainnya dan dianggap sebagai bagian dari kerja kelompok.

Dalam berinternetpun, orang Jepang lebih suka memakai identitas lain atau bukan nama sebenarnya. Tahun 2005 ada satu kisah nyata tentang warga Jepang yang bercurhat dalam suatu forum Internet. Pemuda Jepang tersebut adalah orang yang suka dengan komik (manga), game, animasi dan bergaya agak aneh. Di Jepang orang seperti ini disebut “otaku”. Dalam suatu perjalanan di kereta api, dia berhasil menolong seorang wanita cantik berpendidikan tinggi dari gangguan orang mabuk. Keinginannya untuk mendekati dan mencintai wanita tersebut dicurahkan dalam sebuah forum Internet. Dalam setiap langkah untuk mendekati sang wanita, dia menceritakannya di forum tersebut. Banyak sekali tanggapan, saran dan dukungan kepada pemuda tersebut. Kisah ini akhirnya menjadi populer dan dijadikan sebuah film, sinetron dan komik dengan judul “Densha Otoko” (Train Man). Sampai sekarang, identitas asli Train Main ini tidak diketahui.

Selain itu, ada juga rasa mawas diri dari orang Jepang untuk tidak membagi identitas, foto dan kehidupan pribadinya. Terutama para wanitanya. Mereka tidak mau diganggu oleh orang-orang iseng yang mengetahui identitas mereka melalui FB. Pernah juga ada kasus ketika seorang mahasiswi yang punya blog didatangi oleh pemuda Amerika yang ingin berkenalan dengannya. Sang mahasiswi menolak dan sempat terjadi kehebohan di kampus. Sejak saat itu ada himbauan di kampus untuk tidak membuka kehidupan pribadi melalui blog.

Jadi budaya masih banyak mempengaruhi orang Jepang untuk tidak sembarangan berinternet. Sementara di Indonesia banyak yang dengan secara sengaja membagi-bagikan nomor HP, alamat, nomor PIN BlackBerry dan identitas lainnya di FB mereka. Tanpa disadari, kalau ada orang yang berniat tidak baik, data-data ini bisa dengan sangat mudah dimanfaatkan untuk kejahatan.

Apakah Radioaktif Jepang Bisa Sampai Indonesia?

Masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir akan adanya radiasi nuklir Jepang. Pasalnya arah angin tidak berhembus ke arah Indonesia melainkan ke arah timur Jepang.

Kecil kemungkinannya Indonesia terkena radiasi dari Jepang karena angin tidak mengarah kepada kita, kata Kepala Sub Bidang Peringatan Dini Cuaca Ekstrem BMKG, Kukuh Ribudiyanto, seperti dilansir vivanews.com

Indonesia yang berada di sebelah selatan Jepang dan berjarak lebih dari 4.000 km tidak akan terkena radiasi tersebut karena pada bulan ini angin berhembus ke arah timur. Sedangkan pada bulan April, angin akan berhembus dari Australia melalui Indonesia ke arah China.

Posisi Indonesia yang membelakangi Jepang membuat Indonesia aman dari radiasi. Masyarakat dihimbau untuk tidak lagi khawatir dengan dampak radiasi nuklir Jepang yang menyebar ke beberapa negara.

Seperti yang telah diketahui terdapat tiga negara tetangga Jepang yang terkena radiasi yakni Filipina, China dan Korea Selatan. Hal ini dideteksi dari adanya partikel-partikel nuklir di udara.

Pelajaran dari Gempa dan Tsunami Jepang


Gempa bumi berkekuatan 9 skala Richter disertai tsunami telah mengguncang Jepang pada 11 Maret 2011. Pusat gempa tepat berada 130 kilometer (km) di lepas pantai timur kota Sendai atau 400 km di timur laut kota Tokyo pada kedalaman 24,4 km.
Gempa bumi ini menimbulkan gelombang tsunami yang dahsyat setinggi 10 meter di sekitar kota Sendai.

"Kami prihatin dengan peristiwa ini. Namun, dari peristiwa ini kami bisa belajar banyak bagaimana pemerintah Jepang beserta rakyatnya menangani fase responsif di dalam manajemen bencana gempa bumi," ujar pakar geologi Universitas Gadjah Mada, Dr Subagyo Pramumijoyo.

Bersumber informasi dari Japan Meteorological Agency di Jakarta belum lama ini, Subagyo mengatakan, gelombang P yang datang pertama di rekaman seismometer sesungguhnya dapat dipergunakan sebagai peringatan dini, meskipun hanya beberapa detik sebelum tempat seismometer tersebut diguncang gempa bumi. Gelombang tersebut kemudian rusak saat gempa bumi akibat gelombang S yang datang belakangan setelah gelombang P.

Pengajar di Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik UGM ini menjelaskan, dari jarak 130 km dari pusat gempa bumi, kota Sendai akan menerima sinyal gelombang P yang berkecepatan kurang lebih 6 km/detik setelah 21,6 detik, dan gelombang S yang berkecepatan 4 km/detik yang merusak akan tiba di Sendai setelah 32,5 detik.
Jadi, sesungguhnya masih ada selisih 10,9 detik untuk mengingatkan masyarakat bahwa akan datang gempa bumi dahsyat. Sementara itu, di Tokyo yang berjarak 400 km dari pusat gempa masih memiliki selisih kedatangan gelombang P dan S selama 33,4 detik.

"Dengan demikian, penduduk Sendai sebenarnya masih punya beberapa menit untuk menghindar dari gelombang tsunami yang akan datang menyapu kawasan pantai," katanya.
Namun tak ayal, di kota Sendai sekitar 20 ribu rumah rusak dan diperkirakan 20 ribuan jiwa yang meninggal.

Pemerintah Jepang lalu menerjunkan 50 ribu pasukan beladiri (tentara) Jepang dan NHK langsung melakukan peliputan di wilayah yang diterjang tsunami dengan helikopter. "Sebab di Jepang, organisasi hierarkis terbaik adalah organisasi tentara," kata Subagyo Pramumijoyo yang dilansir laman UGM.

Dari berbagai informasi dan tayangan televisi, Subagyo berpendapat masyarakat Jepang telah memiliki kesadaran dan kesiapsiagaan bencana gempa. Mengingat negara dalam wilayah rawan gempa, mereka telah mendapatkan itu semua melalui sosialisasi bencana gempa bumi.
"Mereka akan mencari tempat berlindung terdekat, di kolong meja ataupun di mana mereka merasa aman. Masyarakat terkesan sudah sangat terlatih dengan bencana gempa," tuturnya.

Di samping itu, masyarakat Jepang dinilai memiliki budaya disiplin dan kejujuran yang tinggi. Hal itu tercermin saat mereka menghadapi bencana gempa.
"Saya rasa tanpa disiplin yang tinggi masyarakat tidak akan tenang menghadapi gempa bumi. Mereka tetap antre dengan tertib untuk memperoleh jatah bantuan paska gempa utama terjadi," kata dia. "Harga-harga di Tokyo masih stabil. Berbeda dengan pengalaman saat gempa bumi di Yogyakarta 2006, harga sekotak supermi pun bisa menjadi tiga kali lipat."

Demikian pula dengan penanganan reaktor nuklir di Fukushima, pemerintah Jepang langsung merespons dengan cepat menyatakan darurat nuklir.
Pemerintah pun dengan segera mengevakuasi 200.000 rakyatnya dari radius 20 km dari reaktor nuklir. "Kami tentu dapat belajar bagaimana membangun reaktor nuklir. Tidak saja membangun, namun bagaimana bisa membekali para pengelola nuklir dengan disiplin tinggi," katanya.

Meski masih dalam penanganan para ahli, tingkat radiasi saat ini telah mencapai 160 kali tingkat radiasi normal. Bahkan, empat hari setelah kerusakan reaktor nuklir Fukushima, masyarakat Tokyo yang berjarak 250-an km telah mendapat imbauan untuk tetap tinggal di dalam rumah karena dikhawatirkan akan terkena debu nuklir.

Lagi-lagi, kita bisa belajar dari peristiwa ini. Kalaupun tetap pada keinginan membangun reaktor nuklir, tentu dapat memilih tempat yang paling aman dari bencana terutama gempa bumi. Dengan berbagai pertimbangan ekonomi, memang diharapkan bisa memiliki reaktor nuklir, tetapi perlu dipertimbangkan ke mana limbah akan dibuang. 

Sparkrelief, Situs Penampungan Korban Bencana Alam


Bencana gempa dan tsunami Jepang tak luput dari perhatian berbagai organisasi kemanusiaan untuk bergerak memberikan bantuan. Tak terkecuali inisiatif yang memanfaatkan media internet.
Salah satunya adalah organisasi non-profitSparkrelief, yang langsung membuat sebuah portal khusus untuk membantu korban-korban bencana Jepang. 
Melalui portal Japan Sparkrelief, organisasi ini menghimpun bantuan dari sukarelawan yang bersedia menyediakan rumah atau apartemen mereka, bagi korban yang kehilangan rumah, sebagai penampungan sementara.
Pendiri Sparkrelief, Eli Hayes, mengatakan, cara ini diharapkan bisa mengurangi problem infrastruktur penampungan di lokasi bencana. "Bila Anda menargetkan masalah perumahan, Anda harus memecahkan semua problem tersebut," kata Hayes, dikutip dari situs Mashable.
Hayes mendirikan portal ini berdasarkan pengalaman masa lalunya saat ia dan kakaknya kehilangan tempat tinggal akibat kebakaran hutan di Oakland AS.
Saat itu, Hayes dan kakaknya tidak punya banyak kenalan yang bisa menampung mereka, dan juga tidak mampu menyewa kamar hotel.
Akhirnya, mereka tinggal di rumah orang. Belakangan, Hayes menjadi tenaga pemadam kebakaran dan bergabung dengan militer. Saat daerah Boulder Colorado dihantam kebakaran hutan besar pada September 2010, Hayes mulai menampung korban-korban yang kehilangan rumah mereka. 
Namun, kesulitan lain yang saat itu dihadapi adalah bagaimana mendapatkan informasi dan berkomunikasi dengan beberapa rumah penampungan lainnya.
Dengan pengalaman inilah kemudian ia dan beberapa rekannya membuat sebuah situs yang bisa menghubungkan shelter-shelter ini untuk bisa bertukar informasi.
Model itu kemudian diterapkan pada portal yang ia bangun untuk turut membantu bencana di Jepang. Situs yang ia buat dalam waktu hanya sekitar 3 hari itu, dengan cepat menerima registrasi dari 40 orang, dan jumlahnya meningkat dua kali lipat pada pekan berikutnya. 
Angka itu memang terlihat kecil, namun inisiatif ini tentu saja bakal memberikan manfaat yang besar bagi korban yang tengah kesulitan. Hayes pun dengan cepat mendapat bantuan sukarela dari orang lain untuk menerjemahkan situsnya ke dalam bahasa Jepang.
Kini, portal itu tak hanya mendapatkan tawaran bantuan penampungan dari dalam negeri Jepang semata. Ada pula beberapa tawaran untuk menampung korban gempa Jepang di Eropa maupun di Amerika Utara. 

Foto Pertama Pahlawan Nuklir Fukushima Terkuak


Sejumlah pekerja Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Dai-Ichi kini sedang mempertaruhkan nyawa, berjuang untuk menyelamatkan seluruh negeri dari krisis nuklir parah.

Mereka sedang berusaha menyambungkan kembali kabel, mengecek peralatan, dan mendinginkan reaktor nomor 3 dan 4.

Tak ada yang tahu pasti, siapa saja nama orang-orang berani itu. Mereka hanya dikenal dengan sebutan 'Fukushima 50' atau 'Samurai Nuklir Fukushima'.

Dari sejumlah gambar yang diambil dari dalam PLTN, untuk kali pertamanya, dunia mengetahui kondisi mereka yang bekerja di tengah kegelapan dan hawa yang menyengat.
Mengenakan pakaian pelindung para pekerja sedang berjuang, dalam kondisi sepenuhnya sadar, bahwa radiasi bisa membunuh mereka kapanpun.
Sudah lima pekerja dilapokan tewas dan 15 terluka dalam medan pertempuran Fukushima. Salah satunya seorang manajer berusia 30-an yang ditarik keluar dari PLTN karena menderita paparan radiasi yang melewati ambang batas, 100mSv per tahun.

Pria itu tak menyerah, ia bermaksud kembali ke PLTN dan melanjutkan perjuangan. "Kalau batas radiasi dinaikkan menjadi 250 millisieverts, saya pasti akan kembali," kata dia seperti dikutip news.com.au.
Nantinya ketika krisis nuklir teratasi, para saurai nuklir ini tak akan diizinkan masuk ke PLTN sekurangnya dalam lima tahun, atau bahkan seumur hidup.

Namun, saat itu juga, nama-nama mereka akan terungkap ke publik. Jepang dan dunia akan mengenal mereka sebagai pahlawan yang gagah berani. "Anda semua adalah pahlawan dunia modern," demikian tertulis dalam poster di Ni Channeru -papan elektronik terbesar di dunia.

Tapi, yang paling cemas tentu saja para keluarga dan kerabat yang harap-harap cemas menunggu kejelasan nasib para pekerja. Seorang perempuan, misalnya, mengaku suaminya nekat terus bekerja meski tahu ia bakal dibombardir radiasi. Dalam sebuah pesan email, sang suami menulis, "Teruslah hidup dengan baik, aku belum bisa pulang."

Gempa Jepang Picu Harga Memori Melonjak

Harga-harga chip memori yang paling banyak digunakan di industri teknologi seperti NAND flash dan DRAM mengalami kenaikan akibat gempa berkekuatan 9.0 SR diikuti tsunami dahsyat yang melanda Jepang.

Meski sejumlah perusahaan pemasok chip memori asal Jepang menyatakan bahwa pabrik-pabrik mereka umumnya tidak banyak terpengaruh oleh bencana dan mereka juga tidak berada di kawasan yang mengalami gangguan pasokan listrik, namun kenaikan harga tidak terbendung.

Menurut para produsen, kenaikan harga itu dipicu oleh pasar yang bereaksi berlebihan terhadap gempa yang terjadi. Sebagai informasi, tak lama berselang setelah bencana melanda, beredar isu bahwa terjadi kerusakan pada instansi milik pemasok material dan komponen asal Jepang yang sangat vital terhadap produksi chip.

Pasar memori bereaksi sangat kuat karena Jepang memasok hingga 40 persen kebutuhan chip flash memori dunia.

Memori flash berbasis NAND, yang merupakan chip memori yang digunakan di iPad, iPhone, dan perangkat mobile lainnya telah mengalami kenaikan hingga 20 persen saat produsen hardware berupaya mengetahui apakah pemasok chip untuk mereka mengalami kerusakan atau tidak.

Namun demikian, meski terjadi kenaikan harga, para produsen tidak berminat untuk menahan penjualan. Menurut DRAMeXchange, pengamat khusus pasar NAND, DRAM, dan chip memori lainnya, sebagian besar perusahaan produsen memori lebih memilih menjaga pasokan mereka daripada mengambil keuntungan sesaat.

Adapun harga-harga memori DRAM, jenis memori yang paling banyak digunakan di komputer, notebook, dan server mengalami kenaikan sebesar 7 persen. Menurut lembaga pengamat pasar iSuppli, kenaikan ini hanya sementara dan kemudian harga-harga kembali normal.

Meski pabrik-pabrik pembuat chip NAND dan DRAM tampak berhasil melewati bencana, beberapa pemasok material penting bagi produksi chip, seperti wafer silikon di mana chip dibuat, sempat terpaksa menghentikan produksinya.

Pompa BBM Retak, Ribuan Honda Civic Ditarik

Produsen mobil asal Jepang, Honda, kembali mengumumkan akan menarik kembali 18.056 sedan Civic tahun pembuatan 2011.

Dalam pengumumannya hari ini, Kamis 17 Maret 2011, Honda telah menemukan kerusakan pada modul pompa bahan bakar yang tertanam di tangki Honda Civic.

Seperti dikutip dari autoevolution, kesalahan terjadi pada katup pompa bahan bakar (fuel pump) yang retak, sehingga mengalami kebocoran dan menyebabkan penguapan. "Hal terburuk bisa menyebabkan kebakaran," tulis laporan itu.

Honda menerima laporan kejadian ini dari satu pengguna di Jepang. Namun, insiden ini tidak menimbulkan korban.

Honda mengingatkan kepada konsumen agar berhati-hati, selama proses penarikan kembali berlangsung, supaya tidak menimbulkan korban baru.

Sebagai langkah antisipasi, pemilik Civic di Jepang dengan masa produksi 2011, diminta mengunjungi dealer agar dilakukan penggantian komponen. Hingga malam ini, Honda Indonesia belum memberi keterangan atas recall ini.

Honda Indonesia sebenarnya tengah menjalani program recall terhadap 30.525 unit mobil, setelah mengidentifikasi rentannya kerusakan komponen lost motion spring. Penarikan ini melibatkan 16.300 unit Honda Jazz (produksi Juni 2008 - Maret 2010), 10.592 unit Freed (produksi Mei 2009 - Februari 2010), serta 3.360 unit City (produksi Oktober 2008 - Januari 2010).

Penggantian komponen telah dimulai pada 28 Februari dan akan berlangsung hingga 6 bulan ke depan.

Gempa 8,9 SR dan Tsunami Hantam Jepang

Gempa berkekuatan 8,9 skala Richter mengguncang wilayah timur laut Jepang. Gempa diikuti dengan gelombang tsunami setinggi empat meter yang menyapu wilayah pesisir Jepang.

Associated Press melaporkan, Jumat 11 Maret 2011, 
gempa mulai terasa pada pukul 14.46 waktu setempat. Sekitar 30 menit kemudian, terjadi gempa susulan berkekuatan 7,4 SR, berpusat di 130km sebelah timur Sendai, Honshu, atau 373km tenggara Tokyo pada kedalaman 24km. Badan Survei Geologi AS menilai bahwa gempa pertama berkekuatan 8,9 SR. 

Badan Meteorologi Jepang kemudian mengeluarkan peringatan tsunami di seluruh pesisir timur Jepang, yang menghadapi Samudera Pasifik, 
khususnya yang berada dekat dengan episentrum.  Pusat Peringatan Tsunami Pasifik di Hawaii menyatakan bahwa peringatan tsunami juga berlaku di Rusia, Pulau Marcus, dan Kepulauan Mariana.

Peringatan waspada tsunami juga dikeluarkan untuk Guam, Taiwan, Filipina, Indonesia, dan negara bagian Hawaii, AS. Penduduk ibukota Jepang, juga merasakan guncangan gempa.


Dilaporkan juga, tsunami  menyapu kapal, mobil, dan bangunan. Tayangan televisi menunjukkan gelombang air berlumpur menyapu lahan pertanian di dekat kota Sendai, dan membawa bangunan.

"Ini adalah gempa besar yang langka, dan kerusakan cepat bisa naik dalam hitungan menit," kata Junichi Sawada, pejabat Badan Penanggulangan Bencana. Hingga saat ini nilai kerusakan dan korban jiwa masih terus dicermati.



Berdasarkan data Badan Meteorologi Jepang, gempa yang terjadi merupakan terdahsyat dalam kurun 140 tahun terakhir. Skalanya melampaui gempa besar di Kanto, Honshu, 1 September 1923. Saat itu, gempa yang membunuh sedikitnya 140 ribu warga di kawasan Tokyo hanya berkekuatan 7,9 SR.

Sebagai gambaran betapa dahsyatnya gempa kali ini, jika dibandingkan dengan gempa besar Kobe yang terjadi pada tahun 1995 lalu, skalanya jauh lebih besar. Ketika itu gempa Kobe hanya mencapai 7,2SR. Padahal, gempa Kobe memicu kerugian ekonomi hingga US$100 miliar dan diklaim sebagai bencana alam paling mahal sepanjang sejarah negeri Sakura.

Sama seperti Indonesia, Jepang merupakan salah satu negara yang sering mengalami gempa bumi karena terletak di wilayah lingkar api Pasifik. Bagi negara-negara di kawasan tersebut, gempa dengan skala besar bukanlah hal yang aneh.

Di negeri matahari terbit itu, menurut Kevin McCue, seismolog dan profesor dari Central Queensland University di Canberra, Australia, tujuh gempa bumi dengan magnitudo 8 skala richter telah mengguncang Jepang sejak tahun 1891 lalu.

Dan sama seperti beberapa gempa dahsyat terdahulu, gempa 11 Maret 2011 ini disebabkan oleh dorongan patahan (thrust faulting). Dalam kondisi demikian, bebatuan yang terletak di bagian bawah kerak bumi didorong ke atas lapisan lempeng bumi lainnya.

Dorongan ini terjadi di sepanjang atau di dekat perbatasan lempeng Pasifik, sebuah lempeng tektonik yang ada di dasar samudera Pasifik yang terus bergerak. Dan alasan mengapa frekuensi gempa dahsyat lebih tinggi di Jepang dibandingkan dengan di kawasan lain adalah karena laju pergerakan lempeng Pasifik di sekitar negeri itu lebih tinggi dibanding dengan di kawasan lain.



Menurut Pacific Tsunami Warning Center, arus tsunami yang dipicu gempa dahsyat di Sendai itu akan mengalir ke sejumlah negara lain khususnya mereka yang berada di kawasan samudera Pasifik. Mulai barat hingga tenggara Asia, Selandia Baru sampai negara di kawasan timur Amerika.

Meski demikian, tinggi tsunami yang mencapai sekitar 10 meter di Jepang tidak sampai merusak di kawasan-kawasan lain. Di Taiwan, peringatan tsunami telah dicabut karena gelombang tidak sampai mengakibatkan kerusakan. Namun penduduk di pesisir tetap diminta waspada akan adanya gelombang yang akan datang.

Di Indonesia, gelombang tsunami juga sudah tiba di wilayah Bitung (Sulawesi Utara) dan Halmahera (Maluku Utara). Beruntung, ketinggian gelombang tsunami di dua wilayah itu hanya sekitar 10 sentimeter. Adapun di kawasan Papua, ketinggian tsunami juga hanya sekitar 40 sentimeter.

Di Filipina, pemerintah mengevakuasi lebih dari 90 ribu warga yang tinggal di pesisir sejak Jumat sore. Menurut Jukes Nunez, petugas operasional dari Albay public safety and emergency management office south of Manila pada Wall Street Journal, pihaknya memperkirakan gelombang akan terus datang selama beberapa jam setelah gelombang pertama hadir dengan gelombang tertinggi akan mencapai sekitar satu meter.

Di Selandia Baru, aparat terkait memperingatkan bahwa jika tsunami terjadi, ia bisa tiba di kawasan utara negeri itu hingga Sabtu pukul 6 pagi hari waktu setempat. Negara itu tengah berupaya pulih dari bencana gempa bumi yang memporakporandakan Christchurch, kota terbesar kedua mereka pada bulan lalu.




Sansui MiniPad M7 dan M8 Tablet Android Murah Jepang Masuk Indonesia

Sansui yang merupakan perusahaan Jepang telah meluncurkan produk Sansui Minipad M7. Berikut ini spesifikasi dari kedua produk tersebut.
Sansui Minipad M7 memiliki spesifikasi:
Spesifikasi Hardware
  • Dimension (H x W x D)          :200 x 115 x  16.5 mm
  • Weight                                    : 380g
  • CPU Processor Speed             :700 MHz