Peneliti Temukan Tombol Tidur di Otak

Peneliti Temukan Tombol Tidur di Otak
Setiap malam kita masuk ke dalam kondisi biologis ajaib, yakni transisi dari sadar secara penuh ke tidur. Akan tetapi, sekelompok peneliti asal Washington State University mencoba mencari tahu lebih lanjut apa yang menyebabkan peralihan itu terjadi.

Ternyata, kunci dari peralihan antara sadar ke tidur adalah salah satu molekul terpenting pada tubuh, yakni Adenosine triphosphate (ATP). ‘Tombol tidur’ ini merupakan senyawa yang menyimpan energi yang akan digunakan dalam metabolisme.

Seperti dikutip dari Discovermagazine, 30 Desember 2010, tim peneliti yang dipimpin oleh neurobiolog James Krueger, menemukan bahwa penembakan neuron terus menerus di otak saat kita terjaga menyebabkan mereka melepas ATP ke ruang di antara sel.


Saat molekul itu terakumulasi, ia mengikatkan diri ke neuron di sekelilingnya dan mendukung sel. Ini memungkinkan sel menyerap senyawa kimia lain, seperti tumor necrosis factor dan interleukin 1, yang kemungkinan besar membuat sel itu tertidur.

Sel-sel ini kemudian aktif saat elemen lain di otak mulai menurunkan aktivitasnya dan membuat manusia tertidur. “Temuan ini menegaskan bahwa tidur bukanlah fenomena yang terjadi di seluruh bagian otak,” kata Krueger. “Tidur hanya terjadi pada sejumlah sirkuit syaraf yang paling aktfi di siang hari dan melepaskan sebagian besar ATP,” ucapnya.

Ini berarti, kata Krueger, sebagian lain dari otak tetap terjaga meskipun kita tertidur pulas. “Ini merupakan temuan yang sangat penting,” kata Mark Mahowald, pakar pengamat tidur di University if Minnesota yang tidak terlibat dalam penelitian itu. “Temuan bahwa hanya sebagian dari otak saja yang tertidur sangat sesuai dengan pemahaman kami seputar fenomena sleepwalking,” ucapnya.

Seperti diketahui, saat sleepwalking terjadi, orang tidur sambil berjalan, sambil matanya terbuka dan dapat menghindari obyek yang ada di hadapannya agar tidak menabrak. Meski demikian, orang itu tidak memiliki kesadaran saat melakukan sleepwalking.

Peran ATP yang semakin jelas ini juga dapat berperan penting dalam proses pembuatan obat-obatan baru untuk membantu mengatasi insomnia ataupun masalah gangguan tidur lainnya.

Sumber: vivanews.com